Setelah Minggu pagi kemaren bersepeda ke luar kota, maka agenda Cakwesers selanjutnya adalah SKS di Kamis sore. Untuk minggu ini tidak ada lagi agenda bersepeda ke luar kota karena sesuai kesepakatan, bersepeda ke luar kota hanya dilakukan sekali sebulan. SKS dan SMP minggu ini akan tetap berjalan seperti biasa namun hanya di seputaran Kota Sumbawa Besar. Untuk agenda SKS besok Kamis, Hendri sudah prepare.
Bahkan dia mengajak Cakwesers untuk bersepeda ke luar kota. Karena pasca mengeksekusi rute Ai Loang - Mercusuar - SAMOTA, ia langsung ke bengkel sepeda untuk memperbaiki rear derailleur sepedanya yang bermasalah sepanjang perjalanan menuju mercusuar.
![]() |
Logo Smule |
Yang sedikit mengherankan dari Hendri adalah, di kala Cakwesers yang lain sedang ngos-ngosan sehabis mendaki tanjakan, ia dengan santainya berunjuk vokal lewat aplikasi smule sambil berjoget ria mengikuti irama musik dangdut kesayangannya. Hasil unjuk vokalnya kemudian selalu di-upload ke Whatsapp group yang memancing komentar Cakwesers. Moleq yang hampir jadi artis Indonesian Idol merasa sedikit minder dengan aksi goyang dangdut Hendri yang heboh. Belum lagi lusinan cewek temen duet Hendri dari berbagai negara yang kinyis-kinyis bikin ngiler Arie300 dan Moleq.
Beberapa bulan silam Whatsapp Group Cakwesers juga sempat heboh dengan banyaknya berseliweran video dubsmash yang di-upload Moleq. Kini dubsmash berganti video smule Hendri yang seolah hujan di awal Februari, tak ada henti-hentinya. Ketum dan Almos takjub tak habis pikir dengan kelakuan ajaib Cakwesers. Tapi karena itu bagian dari kreatifitas dan hobby dari masing-masing pribadi Cakwesers maka bukanlah hal yang terlalu substansial untuk dipersoalkan, asalkan aktivitas tersebut tidak mengganggu kegiatan bersepeda Cakwes Family Bike.
Terkait aktivitas bersepeda wajib, meski Moleq (dulu) sibuk dengan dubsmash-nya dan Hendri intens dengan smule-nya, namun mereka tetap konsisten dengan agenda bersepeda bersama. Sementara Arie300 yang kerap nongkrong di rumah Ketum sembari bersih-bersih sepeda saban sore, seringkali mangkir dari jadwal wajib SKS dan SMP. Ada beragam alasan yang menjadi alibinya. Dari badan kurang fit-lah, ada acara kondanganlah, sampai yang paling mutakhir 'menyiapkan kondisi' dalam rangka operasi mata. Cakwesers yang lain cukup mafhum dengan keterbatasan Arie300, hanya saja seringkali pada saat dia paling getol mengusulkan rute tertentu untuk dieksekusi, saat itu pula dia mangkir dari kegiatan bersepeda. Menyebalkan!
Selasa sore, H-2 dari jadwal SKS, Arie300 dan Almos nongkrong di rumah Ketum sambil bersih-bersih sepeda dalam rangka persiapan SKS. Kemudian Arie300 mengajak jalan ke toko sepeda untuk mencari standar sepeda (bike stand). Jadilah bertiga, dengan bersepeda santai, menuju toko Sinar Berlian, salah satu toko sepeda di Sumbawa Besar. Sesampai di sana tak ada standar yang cocok untuk sepedanya Arie300, jadi kamipun kembali pulang. Di perjalanan dekat rumah Ketum kami mampir di gerai/toko yang baru buka milik Reni dan Novi, dua personil SaBiC yang dulu ketemunya pas di Pulau Moyo pada saat agenda Sepeda Gunung Festival Moyo 2015. Tadi pas perjalanan berangkat ke toko sepeda kami melihat mereka nongkrong di sini dan menjanjikan untuk mampir pas perjalanan balik dari toko sepeda. Rupanya toko/gerai tersebut sudah buka sejak Januari tapi masih menangani ticketing, baru seminggu ke belakang mereka expand untuk jualan makanan, snack dan soft drink. Menarik juga untuk kapan-kapan nongkrong di sini. Selain dekat dengan markas Cakwesers, menu yang ditawarkan juga beragam dan terjangkau. Sayangnya, gerai ini belum punya papan nama sehingga perlu usaha ekstra untuk mempromosikannya ke khalayak. Tak terasa, kami ngobrol-ngobrol di situ sampai menjelang azan magrib. Kamipun pamit ke Reni dan Novi dan beranjak pulang ke rumah masing-masing.
Selasa Malam, lagi-lagi Arie300 datang berkunjung. Kali ini dia mengajak Ketum dan Almos ke rumah Toni, yang berlokasi di Karang Jangkring juga dan tak jauh dari rumah Ketum. Wawan Brimob dan Moleq yang juga tetangganya Toni juga kita ajak untuk nongkrong bareng. Pas banget dengan agenda kongkow-kongkow tersebut Toni menawarkan untuk bakar-bakar jagung karena ada sodaranya yang nganter dua karung jagung yang baru dipanen dari Desa Pelat. Sembari bakar-bakar jagung kami ngobrol ngalor ngidul, mulai dari rute SKS, jadwal mengeksekusi rute ke Sampa, mendaki Batudulang - Punik, agenda bersepeda kuliner ke Bendungan Mamak, dan sebagainya. Tak terasa kami ngobrol sampai jam 11 lewat. Karena sudah larut malam, kamipun pamit pulang.
Rabu, H-1 dari agenda SKS, berjalan seperti biasa. Cakwesers menjalani hari sesuai agenda masing-masing. Almos dengan urusan kantornya, Rockin, Sencong dan Arie300 dengan urusan warnet dan game center-nya, Ketum dan Moleq dengan kegiatan belajar mengajar-nya, Ade, Dhika dan Hendri juga serupa. Hanya di penghujung hari menjelang magrib Arie300 si Rambo 2 dan Moleq si Rambo 2 mampir di rumah Ketum yang Rambo 3, jadilah ketemuan sesama Rambo. Sementara Ade#2 yang pendatang baru di CFB, ternyata sudah curi start bersepeda ke Jempol sore-sore. Setidaknya itu pengakuannya melalui Whatsapp Group Cakwesers. Biarlah, hitung-hitung latihan dalam rangka memperkuat stamina.
Kamispun akhirnya tiba. Pagi-pagi Rockin sudah memberi wejangan melalui Whatsapp group. Dari frekuensi dan content kiriman Whatsapp-nya Rockin sepertinya berbakat untuk menjadi da'i, setidaknya da'i di dunia maya. Menjelang siang Ketum mengirim gambar di Whatsapp mengenai buruknya pelayanan pemerintahan entah di Kelurahan mana. Dari gambar yang dikirim terlihat berkas-berkas kertas berserabutan di lantai meja kerja si petugas. Entah apa maksudnya Ketum mengirim gambar tersebut.
Sore jam 16.00 WITA, Cakwesers sudah prepare untuk SKS. Almos dan Ketum sudah standby pukul 16.15 WITA. Di Whatsapp group sudah diumumkan, jadwal start pukul 16.30 WITA tepat. Rutenya STMJ alias melibas tanjakan STM menuju Jempol. Kalo terlambat ketemuan di jalan aja. So, that's it! Tepat pukul 16.30 WITA akhirnya cuman bertiga: Ketum, Almos dan Wawan Brimob mengayuh pedal menuju ke arah tanjakan STM. Karena cuman bertiga maka kami bersepeda dengan high speed semampu kami.
Wawan Brimob memang patut diacungi jempol karena konsistensi staminanya sangat bagus. Ga percuma latihan fisik di markasnya tiap minggu. Sampai di Lawang Desa kami berhenti sejenak untuk memantau Cakwesers yang lain. Ade#2 yang baru bergabung dengan kami sudah mengirim pesan kalo dia akan menunggu di Lawang Gali, demikian pula Hendri yang menunggu di depan Hotel Transit. Sementara Rockin ternyata masih terhenti di Karang Jangkring karena sepedanya mengalami pecah ban dan harus diganti.
Ia mengkonfirmasi untuk ketemuan di Jempol aja karena ia akan melewati rute By Pass menuju Jempol bersama Toni dan Arie300. Kamipun melanjutkan perjalanan, Tiba di Lawang Gali, Ade#2 tak tampak batang hidungnya, mungkin sudah jalan menuju Jempol. Kamipun terus mengayuh pedal. Ternyata Ade#2 menunggu kami di depan Rumah Makan Bengawan dekat rumah mertuanya. Akhirnya kami berempat melanjutkan perjalanan.
Di depan Hotel Transit ada Hendri bergabung bersama kami dan berlima kami mengayuh pedal menuju Jempol. Tiba di Jempol kami langsung menuju tempat kami biasa parkir dan memesan minuman.Tak lama kemudian Toni, Rockin, Arie300, Moko dan Yandri terlihat di ujung jalan dan langsung datang bergabung bersama kami untuk nongkrong menikmati view Jempol di sore hari. Di Jempol, sempat-sempatnya Hendri mengaktifkan aplikasi smule-nya dan menyanyi sendiri sambil menggilir Cakwesers yang lain sebagai latarnya. Arie300 dan Ketum ketawa-ketawa melihat kelakuan Hendri. Kamipun ngobrol ngalor-ngidul sambil menyeruput minuman yang kami pesan di warung langganan kami. Pada saat kami asyik ngobrol-ngobrol tampak di ujung jalan masuk Jempol pesepeda roadbike dengan kostum SaBiC. Rupanya Mas Her, ketua ISSI Sumbawa. Beliaupun ikut nongkrong bersama kami membahas rencana Fun Bike di bulan Maret mendatang. Tak terasa, haripun menjelang magrib. Akhirnya kamipun harus meninggalkan Jempol pulang menuju rumah masing-masing.
![]() |
Logo Dubsmash |
Terkait aktivitas bersepeda wajib, meski Moleq (dulu) sibuk dengan dubsmash-nya dan Hendri intens dengan smule-nya, namun mereka tetap konsisten dengan agenda bersepeda bersama. Sementara Arie300 yang kerap nongkrong di rumah Ketum sembari bersih-bersih sepeda saban sore, seringkali mangkir dari jadwal wajib SKS dan SMP. Ada beragam alasan yang menjadi alibinya. Dari badan kurang fit-lah, ada acara kondanganlah, sampai yang paling mutakhir 'menyiapkan kondisi' dalam rangka operasi mata. Cakwesers yang lain cukup mafhum dengan keterbatasan Arie300, hanya saja seringkali pada saat dia paling getol mengusulkan rute tertentu untuk dieksekusi, saat itu pula dia mangkir dari kegiatan bersepeda. Menyebalkan!
Arie & Ketum sedang bersih-bersih sepeda |
Wawan Brimob lagi kipas-kipas |
Rabu, H-1 dari agenda SKS, berjalan seperti biasa. Cakwesers menjalani hari sesuai agenda masing-masing. Almos dengan urusan kantornya, Rockin, Sencong dan Arie300 dengan urusan warnet dan game center-nya, Ketum dan Moleq dengan kegiatan belajar mengajar-nya, Ade, Dhika dan Hendri juga serupa. Hanya di penghujung hari menjelang magrib Arie300 si Rambo 2 dan Moleq si Rambo 2 mampir di rumah Ketum yang Rambo 3, jadilah ketemuan sesama Rambo. Sementara Ade#2 yang pendatang baru di CFB, ternyata sudah curi start bersepeda ke Jempol sore-sore. Setidaknya itu pengakuannya melalui Whatsapp Group Cakwesers. Biarlah, hitung-hitung latihan dalam rangka memperkuat stamina.
Kamispun akhirnya tiba. Pagi-pagi Rockin sudah memberi wejangan melalui Whatsapp group. Dari frekuensi dan content kiriman Whatsapp-nya Rockin sepertinya berbakat untuk menjadi da'i, setidaknya da'i di dunia maya. Menjelang siang Ketum mengirim gambar di Whatsapp mengenai buruknya pelayanan pemerintahan entah di Kelurahan mana. Dari gambar yang dikirim terlihat berkas-berkas kertas berserabutan di lantai meja kerja si petugas. Entah apa maksudnya Ketum mengirim gambar tersebut.
![]() |
Rute SKS medio Februari |
Berhenti sejenak di Lawang Desa |
Nongkrong di Jempol #1 |
Nongkrong di Jempol #2 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar