Tak terasa, tahun 2015 sudah mendekati penghujung. Bulan Oktober menjelang sehingga sisa 3 bulan lagi kita sudah di ambang tahun 2016. Hari Kamis ini jatuh pada tanggal 1 Oktober 2015. Dan, seperti biasa,
Cakwes Family Bike tetap bersepeda. SKS to Badas temanya kali ini. Iya, Sepedaan Kamis Sore menuju Badas, trus balik menuju muara kali untuk beristirahat sebentar lalu kemudian pulang. SKS merupakan agenda rutin
Cakweser. Namun, kali ini hanya Ketum, Almos, Moleq dan Rockin yang berkesempatan ikut, karena yang lain kondisinya sedang tidak
fit dan sebagian ada kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan.
 |
Rute SKS 1 Oktober |
Seperti biasa, kamis pagi, melalui
whatsapp group Cakweser saling berkirim pesan terkait kesiapan SKS. Ketum yang belakangan ini sedang
mood bersepeda paling aktif mengirim pesan-pesan lucu dan foto cewek sexy menggoda Moleq si Rambo dan Arie300. Dia lupa kalo dalam forum
whatsapp ada juga
Cakweser Junior, odi dan abang rifqo. Karena keseringan mengirim foto-foto cewek sexy melalui
whatsapp group dengan terpaksa admin me-
remove keberadaan
Cakweser Junior dari
group whatsapp dengan pertimbangan usia dan kelayakan menyaksikan '
lelucon Tuhan yang paling menyakitkan' itu.
Arie300 yang semalam disambangin karena sakit rupanya belum pulih seratus persen kondisinya, sehingga dia menyatakan belum siap untuk ikut SKS. Sencong Al Sahab makin ke ujung semakin jarang bisa ikut karena banyak kesibukan, sehingga
si biru pun jadi terbengkalai tak sempat di
maintain agar performanya tetap konsisten manakala dibutuhkan.
Kamis sore, mendekati jam 16.00 WITA, Almos sudah siap-siap
untuk pulang kantor. Sesampai di rumah langsung ganti kostum, sholat, dan
prepare kelengkapan bersepeda. Tak lama kemudian ada bunyi kring kring di depan pagar halaman depan. Rupanya si Moleq datang. Dia langsung periksa tekanan ban sepedanya, dan pinjam pompa untuk nambah angin. Ketum, sepertinya juga sedang bersiap-siap di rumah sebelah. Rockin, melalui
whatsapp sudah ngabarin kalo ntar ketemu di Sumer Payung aja karena dia langsung
start dari Kebayan. Jam 16.22 WITA perjalanan di mulai. Melalui ruas jalan Sultan Kaharuddin yang sedang dalam tahap
peningkatan, kami mengayuh pedal ke arah Sering untuk kemudian mengambil rute
ByPass menuju Badas. Sekitar 18 menit kemudian kami sampai di Simpang Karaci, 2 menit lebih lama dari catatan waktu Almos minggu lalu. Kami tidak berhenti seperti biasanya karena mau melatih fisik mengayuh pedal non-stop sampai Badas. Melewati Sumer Payung, kami meneruskan perjalanan, karena Rockin rupanya belum sampai. "
Ntar ketemu di Badas aja" ujar Moleq. Kayuhan pedal pun tetap konsisten menuju Badas. Pantai Goa terlewati, demikian pula Depot Pertamina Badas, tempat kami biasa mengaso. Tak lama kemudian tanjakan terakhir sebelum Badas sudah menghadang. Namun, karena sudah terbiasa melibas tanjakan STM, tanjakan Badas menjadi menjadi semakin gampang ditaklukkan. Sesampai di pertigaan menuju ke area pelabuhan, kami memutar kembali ke arah kota Sumbawa Besar, tujuannya ke Muara Kali Labuhan Sumbawa tempat kami biasa beristirahat. Namun begitu berbalik arah, tampak Rockin di ujung tanjakan, akhirnya kami menunggu dia di atas. Sesampai di puncak tanjakan Rockin bersama kami menarik nafas sejenak sambil minum dari botol minuman di sepeda, sekalian foto-foto. Setelah itu kami kembali mengayuh pedal menuju Muara Kali. Setiba di depan Terminal Sumer Payung dari arah berlawanan tampak teman-teman komunitas bersepeda SABIC sedang
gowes sore menuju Badas. Tak lama kemudian kami sampai di Muara Kali dan langsung memarkir sepeda di tempat biasa, memesan minum,
ngerokok,
kongkow-kongkow sambil ngobrol
ngalor-ngidul.
 |
Kongkow di Muara Kali Lab. Sumbawa |
 |
Tanjakan Badas |
Sambil menyeruput
coffee shake, samar terdengar lagu Mata Dewa - Iwan Fals, '...
nikmati ramah mentari yang pulang... ' pas banget dengan situasi senja di Muara Kali sore itu. Rockin tampak manggut-manggut mendengar lagu Iwan Fals tersebut. Sementara Moleq dan Ketum tak berhenti mengobrol. Entah apa yang dibahas saking asyiknya.
Mendekati magrib, akhirnya kami mengayuh pedal kembali. Meninggalkan Muara Kali Labuhan Sumbawa yang semakin temaram di penghujung senja. Melewati jalan Garuda yang sedang mengalami pelebaran badan jalan, kami kembali ke rumah masing-masing. Dan, agenda Sepedaan Kamis Sore
Cakwes Family Bike pun tuntas hari itu.