Minggu, 18 Oktober 2015

Minggu Sendu Cakwesers

Tiga minggu belakangan ini, Cakwesers seperti kehilangan gairah. Kegiatan bersepeda meski masih tetap berjalan namun tidak lagi semeriah dulu. Satu demi satu Cakwesers semakin sering bolos pada jadwal wajib. Ada yang alasannya berhalangan, tapi berhalangannya kok berkali-kali. Ada yang memang karena sibuk di kantor, tapi kok ya sibuk mulu, masa' seh ga ada jeda buat beristirahat atau bersepeda bersama. Minggu ke-3 bulan Oktober ini sepertinya merupakan titik nadir bagi Cakwesers karena sepertinya bakal makin sedikit yang ikut bersepeda minggu pagi. Ketum, yang tampaknya tak pernah pudar semangatnya untuk bersepeda sudah bangun pagi dan prepare untuk bersepeda. Setelah siap ia pergi ke rumah sebelah untuk membangunkan Almos yang sudah menyatakan ikut serta pada malam sebelumnya. Sementara Arie300 mengabarkan tak bisa ikut melalui group whatsapp Cakwesers karena mesti mengantar kepulangan mertuanya ke Lunyuk. Moleq handphone-nya sudah off dari semalam, karena dua hari ini dia sibuk syuting untuk film iklan layanan masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Leseng, Kecamatan Moyo Hulu. Sementara itu, Rockin yang biasanya getol bersepeda minggu pagi kali ini tak bisa ikut serta karena harus ke Dompu bersama rekannya untuk urusan bisnis. Toni dan Wawan yang semula hanya bermaksud jalan-jalan pagi akhirnya prepare juga buat bersepeda karena diajak Ketum. Akhirnya jadilah bersepeda berempat saja, dengan tujuan Pelabuhan Badas, rute biasa untuk akhir pekan yang sibuk.
Seperti minggu-minggu sebelumnya, bersepeda tujuan Badas dimulai dari markas melewati jalan Sultan Kaharuddin menuju ByPass. Dari ByPass berbelok ke kanan mengarah ke Simpang Karaci, pertigaan yang merupakan pintu masuk Kota Sumbawa Besar. Kemudian melewati Terminal Sumer Payung, Rumah Makan Goa, menanjak melewati Depot Pertamina Badas untuk kemudian menurun melewati Taman Makam Pahlawan. Setibanya di tikungan Laguna Biru Hotel, Almos berinisiatif berbalik arah karena di depan sana merupakan lokasi yang tidak menyenangkan bagi pesepeda untuk melewatinya karena bau yang menyengat dan bikin nafas sesak karena aroma sampah yang dibuang sembarangan di sepanjang tepian jalan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ketum, Toni dan Wawanpun setuju untuk memutar arah menuju Jembatan Polak, di Muara Kali Labuhan Sumbawavyang lebih sering disingkat jempol sama anak-anak muda ABG yang sering nongkrong di sana. Setelah 20 menit mengayuh pedal akhirnya kami tiba di tempat kami biasa beristirahat. Masing-masing mengambil posisi duduk yang enak dan memesan minum di Kios langganan kami. Sambil ngobrol santai kami menikmati aroma laut dan suasana pantai yang masih fresh di pagi hari. Selagi asyik ngobrol tampak seseorang pesepeda mendekat dan menyapa kami. Dari tampangnya sepertinya dia tak asing buat kami, tapi hari itu kami pangling. Ahhh, ternyata si Moko, salah satu sohib 'haram' Cakwesers yang pada waktu Festival Moyo 2015 kemaren serombongan bersama Cakwes. Dibilang sohib 'haram' karena persahabatan dengan si Moko ini terjadi secara dadakan pas di Festival Moyo. Ia mendaftar sebagai perseorangan padahal sebelumnya menurut Arie300 dia hendak gabung Cakwesers pada saat pendaftaran Fesmo. Tapi yang lalu biarlah berlalu, karena si anak hilang itu akhirnya muncul juga minggu pagi ini nongkrong bersama Cakwesers. Setelah beberapa jenak ngobrol bareng dan bikin janji untuk bersepeda bersama lagi akhirnya kita kembali pulang ke rumah masing-masing.
Menjelang siang, Almos sudah prepare mau ke Bukittinggi untuk nonton bareng MotoGP bersama Ketum, Arie300 dan Sencong, mengingat hari itu ada jadwal pemadaman listrik bergilir di beberapa wilayah di seputaran kota Sumbawa Besar. Hanya rumah Sencong yang tidak kena pemadaman hari minggu itu, jadinya kami sepakat untuk nobar di sana. Sejenak Almos ngecek group whatsapp Cakwesers, ternyata si Moko sudah online di-add sama Arie300. Sebagai salam perkenalan Ketum menyambut dengan foto cewek sexy yang sedang mengucapkan welcome. Ternyata kadar kemesuman si Moko beda beda-beda tipislah dengan Cakwesers, Sexy yang tak vulgar, dalam artian seni fotografinya masih lebih dominan ketimbang aspek syahwat-nya. Menjelang jam 1 siang MotoGP dimulai. Ketum yang paling menjagokan Valentino Rossi sudah tampak tegang sepanjang jalannya balapan. Setelah balapan usai dengan Marques sebagai juara dan Rossi di posisi ke-4, Ketum tampak menjadi tak bersemangat karena jagoannya tidak tampil maksimal hari itu. Tapi masih ada 2 kesempatan lagi buat Rossi untuk bisa menjadi juara dunia yaitu di Malaysia dan Spanyol. Cakwesers berharap di sisa dua balapan ke depan jagoannya Ketum itu bisa tampil all out untuk mengantongi gelar ke-10 juara MotoGP.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar