Belum seminggu kegiatan Sepeda Gunung Festival Moyo 2015 berlalu,
Cakweser sudah pengen bersepeda lagi. "
Kali ini kita ke Semongkat Sampar" ujar Ketum, dan
Cakweser yang lainpun mengamini. Namun sepertinya tidak semua anggota CFB bisa ikut serta. Sencong yang dari awal sudah punya agenda yang tidak bisa ditunda. Almos yang harus ke luar daerah karena tugas. Moleq yang masih ragu-ragu antara iya dan tidak. Namun semua sepakat, sekiranya masih bisa dan berkesempatan ikut, akan diusahakan untuk ikut serta bersepeda ke Semongkat Sampar pada hari minggu (20/9/2015). Sabtu Malam, disepakati untuk ketemuan. Lokasinya di Sonic Net, markasnya Arie300. Agendanya ngobrolin masalah kesiapan bersepeda ke Semongkat Sampar, sekaligus menghadiri undangan Arie300 untuk mencicipi nasi kuning buatan tangannya sendiri. Pukul 21.00 WITA
Cakweser mulai berdatangan ke Sonic Net. Yang berkesempatan hadir Ketum, Almos, Sencong, Rocking dan yang terakhir datang adalah Moleq, si Rambo maafkan Mama.
 |
Rute Bersepeda Cakweser Minggu Pagi |
Hari minggupun tiba. Pukul 05.00 WITA begitu alarm berbunyi, Almos langsung bangun, sholat subuh dan
prepare sepeda dan
toolkit. Setelah siap Almospun ke rumah Ketum sambil menunggu anggota yang lain. Tak lama kemudian, Arie300, Rockin, dan Toni datang. Sencong dan Moleq sudah dari semalam menyatakan tak bisa ikut karena ada agenda masing-masing. Kemudian muncul juga Wawan Epos, anggota Cakwes yang lama tidak ikut serta bersepeda bersama. Pukul 06.11 WITA perjalanan bersepeda Minggu pagi pun dimulai. Roda sepeda menggelinding ke arah Sering, menapaki tanjakan menuju Simpang Pelat. Karena sudah terbiasa melibas tanjakan STM,
Cakweser dengan mudah melibas tanjakan yang cukup panjang tersebut. Hanya Arie300 dan Wawan Epos yang masih merasa berat. Arie300 tampak kurang
fit karena belum sempat sarapan, sementara Wawan Epos terengah-engah karena lama tidak bersepeda. Di tengah perjalanan, Wawan Epos akhirnya menyerah, tak lagi mampu meneruskan perjalanan padahal jarak ke Simpang Pelat masih setengah perjalanan. Setelah
say goodbye dengan Wawan Epos, perjal
anan diteruskan menuju Pelat.
 |
Istirahat di SMP3 Unter Iwes |
Setibanya di turunan beraspal tampak Desa Pelat dari pinggir tebing. Kami berhenti di situ mengambil gambar dan me-record video untuk bahan dokumentasi. Kemudian perjalanan diteruskan kembali menuju SMPN 3 Unter Iwes, lokasi peristirahatan pertama. Setiba di gerbang SMPN 3 Unter Iwes, Arie300 langsung ngacir ke dalam mencari kamar mandi. Rupanya dari tadi dia kebelet. Di depan pintu gerbang itu kami beristirahat, minum dan ngerokok. Setelah kelar urusannya internalnya Arie300 yang tampak kurang sehat kembali mengeluh perutnya mual. Rockin dengan sigap memijit tengkuknya arie300. Akhirnya arie300 memuntahkan beban di dalam perutnya. Setelah beberapa jenak, ia minum dan beristirahat, ia kembali segar. Rupanya Rockin punya bakat terpendam menjadi Sandro, bahasa sumbawa untuk dukun atau tabib yang pandai menyembuhkan orang.
Setelah hampir 30 menit mengaso, perjalanan diteruskan kembali menuju Dusun Brang Pelat. Di depan tampak tanjakan yang lumayan terjal dan panjang. Perlahan tapi pasti tanjakan di depan SMPN 3 Unter Iwes yang terkenal terjal itu berhasil ditaklukkan.
Perjalanan ke Brang Pelat cukup mudah karena medannya sebagian masih beraspal, meski di sana sini jalan sudah mulai rusak dan berlubang. Setibanya di jembatan Brang Pelat tampak penduduk setempat sedang bergotong royong memperbaiki jalan yang menanjak yang biasa dilalui kendaraan. Kamipun mengambil jalan memutar menuju ke dalam dusun. Rockin usul agar nongkrong sejenak sambil ngopi. Akhirnya kamipun mencari warung tempat nongkrong di bagian selatan kampung kecil tersebut.
 |
Tanjakan.. |
 |
Sepeda.. |
 |
Turunan... |
 |
Ngaso... |
Setelah melepas penat perjalananpun dilanjutkan kembali. Kali ini kami harus melewati tanjakan dengan medan batu lepas. Sampai di dua per tiga tanjakan, roda mulai
slip dan kamipun haru menuntun sepeda. Sesampai percabangan jalan, kami mengambil arah ke kanan menuju ke arah Semongkat Sampar, karena jalan yang lurus dan berbelok ke kiri di depan kami adalah rute menuju Sampa, yang pernah kami lalui beberap bulan yang lalu. Jalan di depan kami melandai dan cenderung menurun, namun sekitar 200 meter kemudian mulai menanjak dengan elevasi sekitar 250 mdpl. Kombinasi menanjak dan menurun melewati jalan tanah berbatu itu berlangsung sampai dengan 7 kilometer sejak percabangan jalan yang kami lalui tadi. Sesekali kami melewati sungai dan harus menggotong sepeda. Lumayan melelahkan tapi karena semangat
Cakweser yang pantang menyerah, sambil menikmati bentang alam persawahan yang indah, rasa lelah sepertinya cukup terobati.
Setibanya di puncak tanjakan dan percabangan jalan yang kami lalui dengan ruas jalan provinsi kami berhenti, menunggu anggota lainnya yang masih di belakang. Setelah semuanya lengkap perjalanan dilanjutkan menuju Simpang Klungkung tempat selanjutnya kami akan mengaso karena di sana ada berugak dan warung tempat kami bisa ngopi dan memesan makanan ringan. Tak sampai 15 menit kami tiba di Simpangan Klungkung. Kami langsung memesan kopi dan pisang goreng sambil beristirahat di berugak. Setelah 15 menit melepas penat kami beranjak pulang. Hari sudah menjelang siang dan panas matahari menemani perjalanan kami dari Simpangan Klungkung ke arah Sumbawa Besar yang menurun itu.
Mantap cakwesers...kmn lagi kita
BalasHapus