Bersepeda adalah salah satu cabang olah raga yang banyak diminati oleh hampir semua kalangan tak peduli tua maupun muda, kaya ataupun miskin, pria maupun wanita. olah raga bersepeda selain easy to do juga menawarkan variasi yang beragam, baik itu fun bike, road bike, mountain bike, freestyle, bike2work dan lain-lain.
 |
Logo Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) |
Sebagai cabang olah raga, bersepeda sebenarnya punya tiga tujuan yang bisa dipilih yaitu: olah raga untuk pendidikan, rekreasi atau prestasi. Ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional dimana di dalam beberapa pasal ada kewajiban dari Pemerintah maupun Pemerintah Daerah untuk melakukan pembinaan dan pengembangan keolahragaan sesuai kewenangannya masing-masing. Implementasi dari pembinaan dan pengembangan tersebut disesuaikan dengan ruang lingkup dari olah raga itu sendiri. Olah raga pendidikan diselenggarakan sebagai bagian dari proses pendidikan di institusi pendidikan khususnya di sekolah-sekolah yang difokuskan untuk olah raga. Sementara olah raga rekreasi dilaksanakan dalam rangka memelihara kesehatan dan kebugaran masyarakat. Ini dapat dilaksanakan sendiri oleh masyarakat baik secara individual maupun berkelompok. Sedangkan olah raga prestasi dilaksanakan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan potensi olahragawan dalam rangka meningkatkan harkat dan martabat bangsa yang biasanya diselenggarakan melalui induk organisasi cabang olah raga yang dibentuk oleh Undang-Undang yaitu Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI). Untuk kegiatan bersepeda yang merupakan salah satu cabang olah raga diselenggarakan oleh Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI).
 |
Logo Komite Olah Raga Nasional Indonesia (KONI) |
Mencermati kegiatan bersepeda masyarakat di Kabupaten Sumbawa belakangan ini yang cenderung menguat dengan banyaknya bermunculan klub-klub sepeda, maupun kegiatan bersepeda yang dilakukan secara swadaya dan sporadis, Pemerintah Daerah melalui organisasi pesepeda ISSI patut memberikan apresiasi dengan melaksanakan event-event bersepeda yang resmi sifatnya dalam upaya memancing minat serta mempertahankan animo masyarakat yang sedang berkembang.
Selain itu, dengan maraknya bermunculan klub dan komunitas bersepeda, menimbulkan pertanyaan apakah klub dan komunitas sepeda yang ada legal dari perspektif hukum baik dari aspek organisasional maupun aspek lainnya.
Secara fundamental Konstitusi kita menjamin kemerdekaan berserikat dan berkumpul sebagaimana tertuang dalam Pasal 28E Ayat (3) UUD 1945 yang berbunyi 'setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pendapat'. Jadi membentuk klub atau komunitas bersepeda sudah dijamin dalam Konstitusi kita. Sebagai tindak lanjut dari kebebasan berserikat dan berkumpul itu terbitlah Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2013 tentang Organisasi Kemasyarakatan dimana diatur di dalamnya jika kebebasan berorganisasi yang merupakan nama lain dari berserikat dan berkumpul itu dapat berbentuk badan hukum maupun tidak berbadan hukum (Pasal 10). Untuk organisasi berbadan hukum dinyatakan 'terdaftar' jika sudah mendapatkan pengesahan badan hukum oleh Kementerian Hukum dan HAM. Sementara untuk organisasi tidak berbadan hukum baru bisa dinyatakan sah dan legal jika sudah dinyatakan terdaftar oleh Bupati (Pasal 16).
Dari sekian banyak klub dan komunitas sepeda di Kabupaten Sumbawa, hanya ada beberapa gelintir yang sudah memiliki AD/ART (Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga) yang merupakan salah satu prasyarat bagi legal-nya organisasi klub atau komunitas bersepeda. Sisanya masih hanya berbentuk perkumpulan / perserikatan / organisasi tanpa bentuk alias OTB jika mengacu kepada terminologi yang digunakan pada zaman Orde Baru.
Anyway, sudahlah, ga usah terlalu dipikirin mau berbadan hukum, tidak berbadan hukum atau apapun itu berkaitan dengan peraturan perundang-undangan, yang penting kegiatan bersepeda kita tidak terganggu ataupun terlarang. Selama kita bisa having fun dengan apa yang kita punya, termasuk komunitas kita, dan tidak mengganggu lingkungan sekitar kita bahkan keberadaan kita justru bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan kita, everything else ain't really matters.