Rencana bersepeda ke luar kota yang semula diagendakan ke Moyo atau Batubulan terpaksa ditunda karena banyak Cakwesers yang berhalangan ikut serta. So terpaksa pake contingency plan yaitu ke Badas sebagai destinasi terakhir bersepeda di bulan Januari. Sampai dengan malam Minggu belum jelas siapa yang bisa ikut, tapi disepakati meeting point-nya di Taman Mangga. Minggu pagi, Almos, Ketum dan Toni on the way ke Taman Mangga. Arie300 yang paling awal berkicau di Group Whatsapp Cakwesers ternyata ga bisa ikut. Moleq dari sehari sebelumnya sudah menyatakan ga bisa ikut karena ada agenda yang harus diselesaikan. Jadilah bertiga dari lingkungan Karang Jangkring yang bersepeda. Cuaca tampak mendung, tapi tidak menyurutkan niat bersepeda Cakwesers. Sesampai di Taman Mangga tampak Rockin dan Ade sudah standby. Dika dan Hendri masih belum nongol. Sambil menunggu Hendri kami nongkrong di Taman Mangga menghirup udara pagi yang segar. Tak lama kemudian tampak Hendri dengan Premiere 3.0-nya menghampiri. Kamipun berangkat. Hanya berenam kami bersepeda hari ini.
Gerimispun turun di perjalanan kami menuju Badas. Melewati terminal Sumer Payung tampak hujan mulai deras, kamipun mengaso sejenak di warung samping terminal. Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh Ade dan Hendri untuk sekalian sarapan, yang lain hanya memesan kopi dan nutrisari hangat. Sambil menyeruput kopi dan sarapan kami menunggu hujan reda. Kamipun ngobrol ngalor ngidul terkait agenda bersepeda selanjutnya baik rencana ikut serta dalam Festival Moyo 2016, maupun Sekongkang Adventure 2016 yang bakal diselenggarakan dalam beberapa bulan ke depan ini. Rockin juga menantang kami untuk merealisasi rencana bersepeda malam ke Uma Buntar. Hendri yang pernah menjadi siswanya Rockin mesam-mesem aja digoda untuk mengulang kembali rute Uma Buntar di Malam hari. Rockin memang unik, apapun yang orang lain belum pernah lakukan ataupun kedengeran rada gila pengen sekali dilakoninya. Bersepeda malam ke Uma Buntar adalah salah satu obsesinya. Let see lah, apakah Cakwesers yang lain cukup "gila" untuk merealisasikannya karena bersepeda di siang hari aja banyak yang berhalangan ikut.
Tak lama kemudian hujanpun reda. Kami melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Badas.
Sesampai di sana Toni mengajak masuk ke area pelabuhan yang kebetulan sedang relatif sepi dari kegiatan bongkar muat. Biasanya kami bersepeda hanya sampai di area entrance pelabuhan terus kembali lagi ke arah Kota Sumbawa Besar menuju Jempol sebagai lokasi 'parkir' sementara. Kamipun masuk ke dalam area pelabuhan. Tak seperti biasanya hari ini hanya ada satu kapal yang tampak sedang nyandar di dermaga. Rockin, Ade dan Hendri langsung ambil posisi untuk foto-foto. Ketum yang kebagian jadi juru foto sibuk memberi pengarahan terkait angle, posisi dan segala macamnya. Cakwesers pun dengan sigap segera ambil posisi. Sayangnya Rockin tidak prepare dengan kamera yang lebih profesional untuk mendapat hasil yang lebih bagus. Jadinya dengan kamera handphone-pun jadilah, yang penting action.
![]() |
Berhenti menunggu hujan reda |
![]() |
Ade & Hendri yang kelaperan |
Tanjakan terakhir Badas |
Cakwesers in action #1 |
Cakweser in action #3 |
Cakweser in action #2 |
cakwes always ... one heart..
BalasHapus:)
yg merah lebih bagus
BalasHapus