Kamis, 28 Januari 2016

SKS - Sepedaan Kelapis Samota

Pasca napak tilas ke Uma Buntar serta mewisuda 2 Cakwesers pendatang baru, agenda bersepeda wajib mingguan Cakwesers direncanakan ke SAMOTA melalui Kelapis. Rute ini adalah rute pendek karena menyesuaikan dengan waktu bersepeda yang juga pendek. Meeting point-nya di rumah Rockin di Kebayan, pukul 16.30 WITA
Rute SKS, 28 Januari 2016
Dari pagi Whatsapp Group Cakwesers sudah berdenting, ngobrol ngalor ngidul serta menanyakan kesiapan SKS. Ketum, Almos, Arie300 dan Ade sudah menyatakan ready, yang lain belum menyatakan konfirmasinya untuk ikut serta. Sementara Om Teddy, personil SABIC yang juga gabung di Group Whatsapp Cakwesers sibuk menggoda Arie300 dengan foto-foto cewek sexy.
Arie300 yang juga dijuluki si Rambo II sampai meneteskan air liur melihat pemandangan seru sekaligus saru tersebut. Di sisi lain Moleq yang Rambo I sibuk mengirimkan khutbah dan pencerahan untuk Cakwesers agar tetap berada di Jalan Yang Lurus. Rupanya selain pandai menyanyi dan hobby karaoke-an Moleq juga menyimpan potensi sebagai da'i.
Pukul 16.00 WITA Almos sudah ready to go, langsung nyamperin Ketum di rumah belakang. Dan, seperti biasa, Ketum masih di kamar mandi, entah buang hajat, entah wudhu atau sekedar cuci muka sehabis bangun dari tidur siangnya yang nyaman. Tak lama kemudian Moleq datang. Setelah meninggalkan pesan di Whatsapp bahwa meeting point-nya di Kebayan, kami menuju rumah Rockin. 
Sesampai Kebayan ternyata Arie300 sudah ada di sana. Ada Moko dan Ade. Hendri yang tak tampak batang hidungnya. Pukul 16.40 WITA, terlambat 10 menit dari jadwal kamipun mengayuh pedal menuju Kelapis - SAMOTA.
Arie300 yang kelelahan
Di tengah perjalanan Arie300 minta istirahat, karena asam lambungnya naik. Entah alasan karena kecapean atau apa, tapi tampak di raut mukanya ia kelelahan. Sempat ia berpikir untuk balik kanan pulang, namun setelah beristirahat dan merasa agak baikan akhirnya dia sepakat untuk meneruskan perjalanan. 

Performanya kali ini berbanding terbalik dengan performanya ketika menuju Uma Buntar Minggu kemaren. Setelah 15 menit beristirahat, perjalanan dilanjutkan kembali. Sementara itu melalui Whatsapp Toni juga sedang bersepeda melalui Brangbiji dan menunggu kami di Gg Tanjung Menangis.
Moko si anak hilang sedang memompa sepeda
Informasi ini kami dapat dari Moleq yang tetap aktif memonitor Whatsapp. Ternyata kemudian Toni sudah melanjutkan perjalanan menuju Jempol. Akhirnya kami sepakat untuk ketemuan di Taman Mangga sebagai tempat mengaso.

Melewati ruas SAMOTA atau Lingkar Utara Kota Sumbawa Besar kami menuju ke arah Brangbiji melewati ujung aspal yang merupakan lokasi bakal Jembatan SAMOTA yang Inshaa Allah tuntas pada tahun 2016 ini. Di ujung aspal ruas Samota tersebut terdapat turunan dengan jalan tanah yang lumayan terjal. Sepertinya kami harus menuntun sepeda ke bawah. Almos yang penasaran pengen ngetes turun dengan sepedanya tanpa menuntun akhirnya mesti terkapar di bawah karena ban belakangnya selip hingga ia terjatuh.


Ujung aspal Samota
Ketum & Moleq 
Almos in action
Luka Almos














Setelah semuanya sampai di bawah, dan luka di lutut Almos dikasih air remasan "sentalo" perjalanan diteruskan menuju Taman Mangga. Sesampai di sana tampak Toni sudah standby. Akhirnya kami beristirahat sambil menikmati udara sejuk Taman Mangga sembari memesan minuman dingin sebagai teman beristirahat. Setelah azan magrib menyapa kamipun beranjak pulang dan SKS-pun tuntas hari ini.


Rehat sejenak di Taman Mangga

Sambil menunggu pesanan datang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar