Pada Minggu pagi tanggal 22 Maret 2015 pukul 05.30 WITA, Cakwes Family Bike yang terdiri dari Om Win, Almos, RockinMaster, Arie300 dan Sencong Al Sahab mencoba rute baru yang cukup menantang yaitu rute Bypass - Pemulung - Uma Buntar - Klungkung lalu kembali ke markas Cakwes di Karang Jangkring. Jaraknya sekitar 27 km lebih dengan medan yang menanjak dari Pemulung - Uma Buntar - Klungkung dan menurun dari Klungkung ke markas Cakwes.
Berangkat tepat pukul 05.30 WITA melalui jalan Sultan Kaharuddin ke arah ke Sering menuju Bypass. Baru 10 menit mengayuh pedal melalui Bypass di sebelah kanan nampak ada warung baru buka. RockinMaster memberi tanda untuk berhenti, rupanya dia ingin ngopi di warung itu. Ya sudah, meski baru beberapa kilometer menggowes sepeda kita sepakat untuk berhenti dan memesan kopi dan cemilan. Selepas 10 menit "3n" alias ngopi, ngemil dan ngobrol, akhirnya perjalanan dilanjutkan. Tiba di simpangan menuju Pemulung kita membelokkan sepeda ke kiri, menuju ke arah Pemulung. Jalannya mulai bergeronjal karena bukan lagi jalan hotmix seperti bypass. Begitu masuk Dusun Pemulung kita berbelok ke kanan mengikuti jalan tanah dan tanjakan pertama yang cukup terjal menghadang. Ini tantangan sesungguhnya kata Arie300 dan gear sepedapun langsung disesuaikan. Namun karena medannya batu lepas, ban belakang sepeda tidak lagi bisa kompromi. Akhirnya di tengah tanjakan kita berhenti, turun dan mendorong sepeda. Setibanya di puncak tanjakan kita rehat sejenak sambil minum dari botol minuman di sepeda, lumayan capek dan perjalanan pun masih panjang....
Setelah 5 menit istirahat dan foto-foto, perjalanan dilanjutkan. RockinMaster alias Om Topan bergegas mendahului dengan Broadway 2.0-nya. diikuti Almos dan Om Win. Sencong Alias Yayat dan Arie300 menyusul di belakang. 30 menit mengayuh akhirnya sampailah kita di Dusun Uma Buntar. Persediaan air di botol minuman di sepeda sudah mulai menipis karena perjalanan menanjak butuh supply cairan yang relatif banyak ketimbang medan yang flat. Namun demikian, pedal sepeda terus dikayuh, pelan tapi pasti tanjakan demi tanjakan terlewati, setelah Dusun Uma Buntar terlewati sampailah kita di jalan setapak yang hanya dilalui oleh kendaraan roda dua. Dari kejauhan tampak RockinMaster di puncak tanjakan sedang beristirahat menunggu kami. Sesampai di puncak tanjakan kamipun ikut berhenti sejenak sambil menunggu Sencong dan Arie300 yang ketinggalan di belakang. Sambil melihat lembah di sisi kanan tanjakan, Om Win membuka tas perbekalan, ada coklat Top 5 biji yang dishare sambil istirahat. 10 menit berlalu tapi Sencong dan Arie300 belum nampak batang hidungnya, waktu sudah menunjukkan pukul 08.30 WITA dan matahari sudah mulai meninggi.
sejurus kemudian tampak dua orang pesepeda dari kejauhan, iya! itu mereka kata Om Win, dan merekapun ikut beristirahat di puncak tanjakan selepas Uma Buntar ini.
30 menit di puncak tanjakan, kami sepakat mengayuh pedal lagi, perjalanan masih panjang. Puncak tanjakan itu baru separuh perjalanan. masih ada beberapa tanjakan lagi di depan kami yang mesti ditaklukkan. Dengan bersemangat kami berlima menggowes sepeda ke arah klungkung, 2 (dua) tanjakan berat berhasil dilewati tanpa turun dari sepeda namun tenaga sudah mulai berkurang, air dan perbekalan sudah habis. Akhirnya kami sampai juga ke Klungkung, tanjakan terakhir yang cukup terjal membawa kami ke pusat pemukiman Desa Klungkung, Desa tempat RockinMaster dan Om Win dibesarkan. Setibanya di Klungkung kami memutuskan beristirahat di sebuah kios milik saudaranya pak Kades Klungkung. Kita membeli cemilan dan teh botol untuk mengurangi dahaga yang melanda. Sencong membakar sebatang Dji Sam Soe sambil menyeruput teh botol, sementar Arie300 tampak sedang menikmati cemilannya. selepas 15 menit nongkrong di Kios itu, kami melanjutkan perjalanan. Kini tracknya mudah karena dari Klungkung ke Sumbawa Besar medannya menurun. 20 menit kami tiba di markas dan Tour de Klungkung akhirnya tuntas...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar