Minggu, 31 Januari 2016

Badas Sunday Ride

Rencana bersepeda ke luar kota yang semula diagendakan ke Moyo atau Batubulan terpaksa ditunda karena banyak Cakwesers yang berhalangan ikut serta. So terpaksa pake contingency plan yaitu ke Badas sebagai destinasi terakhir bersepeda di bulan Januari. Sampai dengan malam Minggu belum jelas siapa yang bisa ikut, tapi disepakati meeting point-nya di Taman Mangga. Minggu pagi, Almos, Ketum dan Toni on the way ke Taman Mangga. Arie300 yang paling awal berkicau di Group Whatsapp Cakwesers ternyata ga bisa ikut. Moleq dari sehari sebelumnya sudah menyatakan ga bisa ikut karena ada agenda yang harus diselesaikan. Jadilah bertiga dari lingkungan Karang Jangkring yang bersepeda. Cuaca tampak mendung, tapi tidak menyurutkan niat bersepeda Cakwesers. Sesampai di Taman Mangga tampak Rockin dan Ade sudah standby. Dika dan Hendri masih belum nongol. Sambil menunggu Hendri kami nongkrong di Taman Mangga menghirup udara pagi yang segar. Tak lama kemudian tampak Hendri dengan Premiere 3.0-nya menghampiri. Kamipun berangkat. Hanya berenam kami bersepeda hari ini.
Berhenti menunggu hujan reda


Ade & Hendri yang kelaperan
Gerimispun turun di perjalanan kami menuju Badas. Melewati terminal Sumer Payung tampak hujan mulai deras, kamipun mengaso sejenak di warung samping terminal. Kesempatan ini tidak dilewatkan oleh Ade dan Hendri untuk sekalian sarapan, yang lain hanya memesan kopi dan nutrisari hangat. Sambil menyeruput kopi dan sarapan kami menunggu hujan reda. Kamipun ngobrol ngalor ngidul terkait agenda bersepeda selanjutnya baik rencana ikut serta dalam Festival Moyo 2016, maupun Sekongkang Adventure 2016 yang bakal diselenggarakan dalam beberapa bulan ke depan ini. Rockin juga menantang kami untuk merealisasi rencana bersepeda malam ke Uma Buntar. Hendri yang pernah menjadi siswanya Rockin mesam-mesem aja digoda untuk mengulang kembali rute Uma Buntar di Malam hari. Rockin memang unik, apapun yang orang lain belum pernah lakukan ataupun kedengeran rada gila pengen sekali dilakoninya. Bersepeda malam ke Uma Buntar adalah salah satu obsesinya. Let see lah, apakah Cakwesers yang lain cukup "gila" untuk merealisasikannya karena bersepeda di siang hari aja banyak yang berhalangan ikut.
Tanjakan terakhir Badas

Cakwesers in action #1
Tak lama kemudian hujanpun reda. Kami melanjutkan perjalanan ke Pelabuhan Badas. 
Sesampai di sana Toni mengajak masuk ke area pelabuhan yang kebetulan sedang relatif sepi dari kegiatan bongkar muat. Biasanya kami bersepeda hanya sampai di area entrance pelabuhan terus kembali lagi ke arah Kota Sumbawa Besar menuju Jempol sebagai lokasi 'parkir' sementara. Kamipun masuk ke dalam area pelabuhan. Tak seperti biasanya hari ini hanya ada satu kapal yang tampak sedang nyandar di dermaga. Rockin, Ade dan Hendri langsung ambil posisi untuk foto-foto.  Ketum yang kebagian jadi juru foto sibuk memberi pengarahan terkait angle, posisi dan segala macamnya. Cakwesers pun dengan sigap segera ambil posisi. Sayangnya Rockin tidak prepare dengan kamera yang lebih profesional untuk mendapat hasil yang  lebih bagus. Jadinya dengan kamera handphone-pun jadilah, yang penting action.

Cakweser in action #3

Cakweser in action #2














Toni & Rockin



Jumat, 29 Januari 2016

Next Route, monggo dipilih!

Rute Minggu Pagi, silahkan dipilih, kuning, merah atau ungu

Usul Saran Rockin dan Moleq

Kamis, 28 Januari 2016

SKS - Sepedaan Kelapis Samota

Pasca napak tilas ke Uma Buntar serta mewisuda 2 Cakwesers pendatang baru, agenda bersepeda wajib mingguan Cakwesers direncanakan ke SAMOTA melalui Kelapis. Rute ini adalah rute pendek karena menyesuaikan dengan waktu bersepeda yang juga pendek. Meeting point-nya di rumah Rockin di Kebayan, pukul 16.30 WITA
Rute SKS, 28 Januari 2016
Dari pagi Whatsapp Group Cakwesers sudah berdenting, ngobrol ngalor ngidul serta menanyakan kesiapan SKS. Ketum, Almos, Arie300 dan Ade sudah menyatakan ready, yang lain belum menyatakan konfirmasinya untuk ikut serta. Sementara Om Teddy, personil SABIC yang juga gabung di Group Whatsapp Cakwesers sibuk menggoda Arie300 dengan foto-foto cewek sexy.
Arie300 yang juga dijuluki si Rambo II sampai meneteskan air liur melihat pemandangan seru sekaligus saru tersebut. Di sisi lain Moleq yang Rambo I sibuk mengirimkan khutbah dan pencerahan untuk Cakwesers agar tetap berada di Jalan Yang Lurus. Rupanya selain pandai menyanyi dan hobby karaoke-an Moleq juga menyimpan potensi sebagai da'i.
Pukul 16.00 WITA Almos sudah ready to go, langsung nyamperin Ketum di rumah belakang. Dan, seperti biasa, Ketum masih di kamar mandi, entah buang hajat, entah wudhu atau sekedar cuci muka sehabis bangun dari tidur siangnya yang nyaman. Tak lama kemudian Moleq datang. Setelah meninggalkan pesan di Whatsapp bahwa meeting point-nya di Kebayan, kami menuju rumah Rockin. 
Sesampai Kebayan ternyata Arie300 sudah ada di sana. Ada Moko dan Ade. Hendri yang tak tampak batang hidungnya. Pukul 16.40 WITA, terlambat 10 menit dari jadwal kamipun mengayuh pedal menuju Kelapis - SAMOTA.
Arie300 yang kelelahan
Di tengah perjalanan Arie300 minta istirahat, karena asam lambungnya naik. Entah alasan karena kecapean atau apa, tapi tampak di raut mukanya ia kelelahan. Sempat ia berpikir untuk balik kanan pulang, namun setelah beristirahat dan merasa agak baikan akhirnya dia sepakat untuk meneruskan perjalanan. 

Performanya kali ini berbanding terbalik dengan performanya ketika menuju Uma Buntar Minggu kemaren. Setelah 15 menit beristirahat, perjalanan dilanjutkan kembali. Sementara itu melalui Whatsapp Toni juga sedang bersepeda melalui Brangbiji dan menunggu kami di Gg Tanjung Menangis.
Moko si anak hilang sedang memompa sepeda
Informasi ini kami dapat dari Moleq yang tetap aktif memonitor Whatsapp. Ternyata kemudian Toni sudah melanjutkan perjalanan menuju Jempol. Akhirnya kami sepakat untuk ketemuan di Taman Mangga sebagai tempat mengaso.

Melewati ruas SAMOTA atau Lingkar Utara Kota Sumbawa Besar kami menuju ke arah Brangbiji melewati ujung aspal yang merupakan lokasi bakal Jembatan SAMOTA yang Inshaa Allah tuntas pada tahun 2016 ini. Di ujung aspal ruas Samota tersebut terdapat turunan dengan jalan tanah yang lumayan terjal. Sepertinya kami harus menuntun sepeda ke bawah. Almos yang penasaran pengen ngetes turun dengan sepedanya tanpa menuntun akhirnya mesti terkapar di bawah karena ban belakangnya selip hingga ia terjatuh.


Ujung aspal Samota
Ketum & Moleq 
Almos in action
Luka Almos














Setelah semuanya sampai di bawah, dan luka di lutut Almos dikasih air remasan "sentalo" perjalanan diteruskan menuju Taman Mangga. Sesampai di sana tampak Toni sudah standby. Akhirnya kami beristirahat sambil menikmati udara sejuk Taman Mangga sembari memesan minuman dingin sebagai teman beristirahat. Setelah azan magrib menyapa kamipun beranjak pulang dan SKS-pun tuntas hari ini.


Rehat sejenak di Taman Mangga

Sambil menunggu pesanan datang

Minggu, 24 Januari 2016

Uma Buntar, Napak Tilas Cakwesers

Setelah hampir tiga bulan, sejak November 2015, kegiatan bersepeda Cakwes Family Bike berjalan seolah taken for granted dan tanpa dokumentasi yang berarti, Cakwesers akhirnya sepakat untuk memulai kembali kegiatan bersepeda  yang lebih "serius" pada tahun 2016. 
Meski blog ini terakhir di-update pada bulan November 2015, namun kegiatan bersepeda Cakweser SMP (Sepedaan Minggu Pagi) dan SKS (Sepedaan Kamis Sore) tetap berjalan seperti biasa meski hanya di seputaran Kota Sumbawa Besar. Tour luar kota sudah tidak pernah lagi dilakukan sejak Cakwesers bersepeda ke Semongkat Sampar pasca agenda sepeda gunung Festival Moyo 2015.
Uma Buntar, 2016
Sepanjang tiga bulan terakhir ada banyak perubahan dalam tubuh Cakwesers sejalan dengan bertambahnya usia kehamilan Bi Yani dan Dahlia, Istri Ketum dan Istri Bendahara Cakwesers. Perubahan dimaksud antara lain adanya anggota baru yang bergabung yaitu Dika yang masih jomblo, Ade Mulana, dan terakhir mas Hendri. Selain itu beberapa sepeda legendaris Cakwesers juga sudah berganti antara lain, Monarch milik ketum yang lolos Fesmo 2015 sudah di-upgrade menjadi WimCycle Hotrod 3.1, Premiere 3.0 milik Rockin berganti Polygon Xtrada 3.0 dan yang paling mutakhir Premiere 3.0 milik Almos bersalin rupa menjadi Xtrada 6.0. Cuman Si Biru milik Sencong yang masih standby parkir di teras depan rumahnya diterpa panas dan hujan tak bergerak sejak Fesmo 2015, karena kesibukan baru pemiliknya yang belum memungkinkan untuk ikut bersepeda bersama.
Dengan perubahan-perubahan tersebut, Ketum berinisiatif untuk mewisuda pendatang baru di Cakwes Family Bike ke Uma Buntar, rute luar kota favorit Cakwesers, sekaligus memulai kembali untuk bersepeda ke luar kota setelah sekian lama vacuum karena agenda masing-masing anggota. Minggu 24 Januari 2016 akhirnya disepakati untuk mengeksekusi rute Uma Buntar - Klungkung. 
Cakwesers yang berpartisipasi ke Uma Buntar kali ini ada 9 (sembilan) orang yaitu Ketum, Rockin, Almos, Toni, Arie300, Moleq, Moko si anak hilang, serta Ade dan Hendri yang pendatang baru. Dika yang sedianya ikut akhirnya batal turut serta karena sesuatu dan lain hal yang tidak terjelaskan. Rute Uma Buntar ini dieksekusi dengan sempurna oleh Cakwesers, khususnya oleh Arie300 yang selama ini selalu di posisi belakang. Kali ini dia memimpin di depan tanpa kehilangan stamina. Ini yang menjadi tanda tanya besar buat Moleq, "pasti Arie300 nge-doping sebelum berangkat" ujar Moleq. 
Pasca Uma Buntar, Ketum sedang mengagendakan rute baru untuk dieksekusi 2 minggu ke depan. Kemana? tunggu tanggal mainnya....